
Talk With getgo
Podcast af getgo
Prøv gratis i 7 dage
99,00 kr. / måned efter prøveperiode.Ingen binding.

Mere end 1 million lyttere
Du vil elske Podimo, og du er ikke alene
Rated 4.7 in the App Store
Læs mere Talk With getgo
We cover cutting-edge Technology in Retail Industry from business Point of View. Founder, Entrepreneur, Executive, Investor, Influencer, Technologist are welcome!
Alle episoder
7 episoder
Indonesia masuk di dekade dimana operasional rantai pasokan dan logistik yang berjalan dalam skala besar secara offline di dorong oleh aktifitas Online economy. Dari e-commerce, marketplace, on-demand, fintech bisnis tidak lepas keseharian unit usaha mereka memerlukan bantuan logistik partner. Dari First-mile sampai Last-mile delivery atau full-stack yang menangani end-to-end seperti warehouse dan technology system. Kali ini saya berdiskusi dengan Budi Handoko [https://www.linkedin.com/in/bhandoko/] Co-founder & COO of Shipper [https://shipper.id/] tentang bagaimana pengalaman dia membangun Shipper dan apa rencana kedepannya. Enjoy!

Sejauh ini belum ada padanan kata yang pas dalam Bahasa Indonesia untuk "Influencer' , yang jelas mereka ini adalah kelompok yang berpengaruh di era digital saat ini,. Mengapa begitu? Mereka dapat mengerahkan 'pengikutnya' atau orang yang terpinspirasi dengan konten dan misinya di social media dengan mudah. Tetapi bagaimana semua ini bisa terjadi? Mengapa menjadi influencer bukan lagi hanya untuk kalangan tertentu (Artis, Selebritis, Politikus, Orang terkenal). Hampir semua lapisan masyarakat apa saja dapat menjadi seorang influencer saat ini. Dengan syarat? Pastinya. Hampir semua platform social media saat ini, gratis! But ingat quote ini? "If its free, you are the product". Dua dekade yang lalu semua transaksi yang terjadi di internet adalah dimana kita menjual barang, kemudian diikuti satu dekade setelahnya yaitu jasa. Dan dekade saat ini sudah terlihat signal dimana 'Passion' kita atau skill yang mungkin kita tidak gunakan sebagai alat utama untuk mendapatkan materi untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, saat ini mungkin terjadi bahwa itu kita bisa monetisasi. Tertarik mendengar semua ini? Bagaimana selanjutnya Passion Economy ini dapat berkembang? Apakah ini hanya gelombang trend sementara atau masa depan kita adalah dimana kita bisa 'menguangkan' kemampuan kita dengan maksimal menggunakan social media. Saya ajak anda mengetahuinya langsung dari Pioneer Influencer Marketing Platform di Indonesia, the one & only.. Sociabuzz [https://www.sociabuzz.com/]! with CEO & Founder Rade Tampubolon [https://www.linkedin.com/in/radetampubolon/] . Enjoy!

e-Commerce ber-transformasi sangat cepat sekali, dari 'Nice to Have' menjadi 'Must-have' platform dalam hitungan bulan. Pandemi ini memaksa perilaku konsumen untuk bertransaksi secara 'aman & nyaman' tanpa harus keluar rumah. Lalu seperti kita tahu, bahwa permintaan terhadap kebutuhan dasar kita meningkat dan itu hampir semua terjadi di semua platfrom e-commerce. Tapi bagaimana kebutuhan primer kita yang lain selain Pangan (Makanan) seperti Sandang & Papan ? Seberapa besar pandemi ini mempengaruhi kebutuhan kita yang lain seperti Sekunder & Tersier? Apa yang terjadi di luar dugaan kita dengan transaksi belanja di e-commerce selama pandemi? Kira-kira apakah trend selama pandemi ini akan terus bertahan, berkembang atau kembali seperli 'Old Normal' ? Let see! Ngobrol santai berikut ini dengan teman lama saya seorang Founder & CEO dari salah satu pioneer e-Commerce Aggregator Platform, Telunjuk.com [https://www.telunjuk.com/] This is it, Talk withHanindia Narendrata [https://www.linkedin.com/in/narendrata/] Enjoy!

(Conversational AI) "CHAT-BOT" yang sering kita dengar, dimana pesan kita di salah satu aplikasi pesan singkat direspon secara otomatis yang sudah di 'program' mengikuti aturan percakapan dari pemilik kontak yang kita hubungi. Ternyata dari hal yang sederhana, banyak sekali hal rumit yang dikembangkan untuk membuat "CHAT-BOT" dapat mengerti konteks dari percakapan tersebut. Mungkin yang sering kita dengar adalah NLP (Natural Language Processing) , bagian dari Kecerdasan Buatan (A.I.) yang membantu bagaimana teknologi (Conversational AI) "CHAT-BOT" dapat berjalan secara mandiri saat di proses. Akan tetapi masih banyak lagi bagian dari Metode Natural Language teknologi yang dimanfaatkan agar percakapan dapat berjalan 2 arah dengan akurasi & akuisisi konteks & konten yang sama layaknya seperti berinteraksi dengan manusia. Apa itu NLU (Natural Language Understanding) , NLG (Natural Language Generation) ? Bagaimana KATA.AI membangun (Conversational AI) "CHAT-BOT" dapat berjalan dengan baik? Bagaimana sejauh ini kita menggunakannya untuk kebutuhan komersial? Kemana kelanjutan perkembangan dari (Conversational AI) "CHAT-BOT" ini akan berlanjut? Bagaimana, memanfaatkan (Conversational AI) "CHAT-BOT" di era "Social Commerce" ? Semuanya ada di sini, dengan Irzan Raditya [https://www.linkedin.com/in/irzanraditya/], Founder & CEO dari KATA.AI [https://kata.ai/] . Selamat Menikmati!

Setelah viral dimana-mana buzzword 'The New Normal' yang dipakai oleh para pengamat & penggiat digital ekonomi. Nampaknya ada yang terlupakan soal "Whats 'WORDS' that can 'BUZZ' from the current situation?" .'kata kunci' apa yang tepat untuk menghantarkan pesan dalam keadaan seperti ini yang bisa dipakai oleh Brands agar terlibat dan terlihat keseriusannya berpartisipasi mengatasi masalah pandemi saat ini. "The New Normal' nampaknya menyisakan kebiasaan baru yang akan tetap ada selamanya. Keyakinan populer mengatakan bahwa kita membutuhkan waktu 21 hari untuk mengubah kebiasaan. Mengubah kebiasaan maksudnya mengubah sebuah perilaku menjadi otomatis, tidak perlu dipikirkan lagi saat melakukannya. Bisakah anda bayangkan jika itu benar, apa yang terjadi pada orang yang melakukan kebiasaan baru selama hampir 3 bulan? Lalu Teknologi seperti apa yang dapat memberi solusi kepada kebiasaan baru tersebut? Semua ada di sini, dengan Ibu Sri Widowati [https://www.linkedin.com/in/sri-widowati-2665081/] Chief Growth & Digital Transformation Unilever Indonesia. Dua dekade Pengalaman di International Brand FMCG seperti Loreal dan sempat memimpin Facebook sebagai Country Director Indonesia, this is it! Brand Communication during the crisis!

Rated 4.7 in the App Store
Prøv gratis i 7 dage
99,00 kr. / måned efter prøveperiode.Ingen binding.
Eksklusive podcasts
Uden reklamer
Gratis podcasts
Lydbøger
20 timer / måned