
SIKU SVARA SLEBOR
Podcast by SIKU SVARA SLEBOR
90 vrk ilmainen kokeilu
Kokeilun jälkeen 7,99 € / kuukausi.Peru milloin tahansa.

Enemmän kuin miljoona kuuntelijaa
Tulet rakastamaan Podimoa, etkä ole ainoa
Arvioitu 4.7 App Storessa
Lisää SIKU SVARA SLEBOR
CERITA CERITA DI SIKU
Kaikki jaksot
4 jaksot
Dalam sebuah buku tentang sejarah lisan hip-hop, dijelaskan sebuah peristiwa pada tanggal 13 Juli 1977. Saat kota New York mengalami mati lampu total, terjadi penjarahan besar di dua pemukiman miskin di Harlem dan Bronx. Momen itu dianggap sebagai titik balik hip-hop ketika perangkat yang dibutuhkan untuk menjadi MC dan DJ mendadak dimiliki oleh semua orang yang menginginkannya. Ini juga yang menjadi pemicu menyebarnya hip hop sebagai sebuah budaya global yang menjangkau hingga Indonesia. Budaya ini juga sampai di Makassar. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Kelasiku #8 [https://www.instagram.com/explore/tags/8/] ingin mengobrolkan bagaimana penyebaran budaya tersebut terjadi, soal karakteristik hip-hop di Makassar pada lirik-liriknya, tentang keterikatannya dengan lima elemen hip-hop, dan hal-hal lainnya yang menjadi perkembangan hip-hop di Makassar. Andee memulai karir bermusik dengan moniker CRUCIO sejak 2010 di kota Bandung. Di tahun 2019 saat ia kembali ke Makassar, musik hip-hop yang diusungnya berganti nama panggung menjadi Ande Andee. Di tahun yang sama ia merilis album Making Progressed secara digital yang dikerjakan sendiri. "Sante Mi Ki Nah" yang merupakan single Lagu tersebut dibalut dengan dialek khas Makassar. Anikonik Kelompok hip-hop Makassar yang sudah merilis beberapa lagu di antaranya, "Kontaminasi Tamadun" dan "Tembang Bangkang". Grill Daeng Lopo Pria kelahiran Makassar ini merupakan salah satu pelaku dalam skena hip-hop lokal. Lopo mengenal hip-hop sejak SD melalui musik rap. Kecintaannya terhadap budaya Makassar membuatnya mengemas hip-hop sepenuhnya berlirik berbahasa Makassar. Dua lagu yang sudah dirilisnya adalah Agadang Seppa dan Siriwa. #kelasiku [https://www.instagram.com/explore/tags/kelasiku/] #sikuterpadu [https://www.instagram.com/explore/tags/sikuterpadu/]

Sejak tahun 1970-an Irama Baru memasuki kancah industri rekaman musik lokal. Di tahun-tahun sebelumnya mereka dikenal sebagai toko musik yang menjual piringan hitam dan perangkat musik lainnya. Fokus mereka sebagai label saat itu sudah jelas: mencari dan merekam musik-musik yang ada di Sulawesi Selatan. Live recording adalah metode yang dipilih yang nantinya disebarkan melalui kaset pita dan didistribusikan ke daerah-daerah di Sulawesi. Di tahun-tahun berikutnya saat cakram padat merambah, Irama Baru pun tidak ketinggalan masuk ke pasar tersebut dan membikin video klip disertai lirik yang berfungsi sebagai pemandu karaoke. Nama-nama seperti Iwan Tompo, Salma Rani, Dian Ekawati, dan Ridwan Sau adalah sedikit dari nama-nama musisi yang pernah dibesarkan oleh Irama Baru. Katalog musik Irama Baru begitu eklektik melintas dari losquin, alunan Mandar, hingga gambus Selayar. Keragaman jenis musik di Sulawesi Selatan mengingatkan pada apa yang pernah disampaikan oleh Philip Yampolsky, etnomusikolog yang menghabiskan waktunya pada tahun 1990-an di Indonesia untuk mengerjakan proyek perekaman musik Smithsonian Folkways. Dia menuliskan bahwa ada begitu banyak musik yang belum terjamah dan didengarkan secara luas dibandingkan yang tersedia dalam bentuk satu atau dua CD. Yampolsky menuliskan hal tersebut pada liner notes Music of Indonesia, Vol. 15: South Sulawesi Strings yang merujuk kepada beberapa jenis musik yang belum sempat direkam pada saat itu, salah satunya adalah sinriliq. KELASIKU #12 [https://www.instagram.com/explore/tags/12/] akan banyak membincangkan dinamika tersebut bersama Fauzi Ahsan yang melakukan penelitian soal sejarah Irama Baru untuk skripsinya, bagaimana pengaruh Irama Baru dalam kancah musik lokal, rilisan fisik bajakan yang banyak beredar dengan mendompleng nama label rekaman tersebut, dan seperti apa cara Irama Baru bertahan di tengah era distribusi musik digital hari-hari ini.

Mengajak orang-orang yang dianggap memiliki kapasitas untuk mengobrolkan topik tertentu sebagai pembicara. Topik yang erat kaitannya dengan situasi sosial di Makassar dan Sulawesi Selatan, meliputi: sejarah, seni, dan budaya. Program reguler ini diinisiasi oleh Jalur Timur.

ruangrupa adalah kolektif yang didirikan di Jakarta pada tahun 2000 yang bergiat mendorong kemajuan gagasan seni rupa dalam konteks urban dan lingkup luas kebudayaan melalui pameran, festival, laboratorium seni rupa, lokakarya, penelitian, serta penerbitan buku, majalah, dan jurnal online. Pada 2018, ruangrupa bersama Serrum dan Grafis Huru Hara memprakarsai GUDSKUL: Studi Kolektif dan Ekosistem Seni Rupa Kontemporer yang dirancang sebagai ruang belajar simulasi kerja kolektif yang mengedepankan pentingnya dialog yang kritis dan eksperimental, lewat proses berbagi dan pembelajaran yang berbasis pengalaman. Pada tahun 2019 ruangrupa terpilih sebagai direktur artistik documenta fifteen yang akan diselenggarakan di Kassel, Jerman, tahun 2022 nanti. Sejak 1955 documenta telah diselenggarakan sekali dalam lima tahun dan menjadi salah satu peristiwa seni penting dunia. Dalam kuliah umum dan bincang-bincang ini ruangrupa yang diwakili oleh Ade Darmawan, Ajeng Nurul Aini, dan Mirwan Andan, akan membicarakan tentang bagaimana ruangrupa berkembang sebagai kolektif seni yang sudah bertahan selama 20 tahun, dan apa saja yang ditawarkan dalam documenta fifteen. Program ini terlaksana atas kerjasama SIKU Ruang Terpadu dan Politeknik Negeri Media Kreatif, Makassar Kuliah umum dan bincang-bincang ini akan disiarkan melalui platform daring Zoom yang terbuka untuk umum secara gratis dengan jumlah peserta yang terbatas.

Arvioitu 4.7 App Storessa
90 vrk ilmainen kokeilu
Kokeilun jälkeen 7,99 € / kuukausi.Peru milloin tahansa.
Podimon podcastit
Mainoksista vapaa
Maksuttomat podcastit