
Celetuk Bahasa Tempo
Podcast de Podcast Tempo Media
Celetuk Bahasa Tempo bersama Uu Suhardi adalah siniar mingguan yang membahas apa pun seputar bahasa Indonesia. Siniar atau podcast ini akan membawa kamu untuk merenungi kembali, “Apakah kita benar-benar sudah memahami bahasa Indonesia?” - - - - - Bagian dari Tempo Media Group Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
Disfruta 30 días gratis
4,99 € / mes después de la prueba.Cancela cuando quieras.
Todos los episodios
96 episodios
Mencermati kelas kata—khususnya kata benda, kata kerja, dan kata sifat—bisa membantu kita menyusun kalimat yang logis. “Gubernur sedang emosi” dan “Korban masih trauma” adalah contoh kalimat yang keliru mengidentifikasi kelas kata. - - - **Kunjungi s.id/tempo99 [http://s.id/tempo99] untuk berlangganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu setahun! **Kolom-kolom mengenai bahasa Indonesia bisa dibaca di rubrik Bahasa majalah.tempo.co [https://majalah.tempo.co/]

Suara dan bunyi adalah dua kata yang bersinonim. Namun, dalam konteks tertentu, keduanya tak bisa dipertukarkan. “Suara penyanyi” tak bisa diganti menjadi “bunyi penyanyi”. Sedangkan “bunyi-bunyian” tak dapat diganti dengan “suara-suaraan”. --- **Kunjungi s.id/tempo99 [http://s.id/tempo99] untuk langganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu setahun! **Kolom-kolom mengenai bahasa Indonesia bisa dibaca di rubrik Bahasa majalah.tempo.co [https://majalah.tempo.co/].

Ada masanya istilah “bintang film” lazim digunakan--bintang film Hong Kong, bintang film India, bintang film Barat, dan sebagainya. Kini “bintang film” jarang digunakan. Istilah yang sering dipakai adalah “artis” dan “selebritas”, juga “idol”. Orang yang tidak bermain film atau sinetron pun bisa disebut “artis” atau “selebritas”. --- **Kunjungi s.id/tempo99 [http://s.id/tempo99] untuk langganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu selama 12 bulan! **Sajian dalam episode ini sebagian besar dipetik dari tulisan Zen Hae berjudul “Artis dari Hong Kong” di majalah Tempo edisi 13 Februari 2017. **Kolom-kolom mengenai bahasa Indonesia bisa dibaca di rubrik Bahasa majalah.tempo.co [https://majalah.tempo.co/].

Orang Indonesia, terutama pemerintah, sangat gemar memproduksi singkatan. Dari nama kegiatan, nama organisasi, hingga nama kementerian punya singkatan. Saking banyaknya, tak jarang kita temukan singkatan kembar—satu singkatan memiliki banyak kepanjangan. Misalnya KKN (kuliah kerja nyata; korupsi, kolusi, dan nepotisme), TPS (tempat pemungutan suara; tempat pembuangan sampah), dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa; pajak bumi dan bangunan; Partai Bulan Bintang). --- Kolom-kolom mengenai bahasa Indonesia bisa dibaca di rubrik Bahasa majalah.tempo.co [https://majalah.tempo.co/]. Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id

Coba tengok penggunaan bahasa Indonesia di media sosial. Kita bisa dengan mudah menemukan kata nonbaku, termasuk banjirnya istilah gaul, serta susunan kalimat yang serampangan. Apakah hadir dan berkembangnya media sosial menjadi racun bagi bahasa Indonesia? --- Kolom-kolom mengenai bahasa Indonesia bisa dibaca di rubrik Bahasa majalah.tempo.co [https://majalah.tempo.co/]. Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
Disfruta 30 días gratis
4,99 € / mes después de la prueba.Cancela cuando quieras.
Podcasts exclusivos
Sin anuncios
Podcast gratuitos
Audiolibros
20 horas / mes