PADHI tv | Sekolah Sabat, Khotbah, dan Pendalaman Alkitab

PADHI tv | Sekolah Sabat, Khotbah, dan Pendalaman Alkitab

Podkast av PADHI tv | Sekolah Sabat, Khotbah, dan Pendalaman Alkitab

Youth Online Ministry

Tidsbegrenset tilbud

3 Måneder for 9,00 kr

Deretter 99,00 kr / MånedAvslutt når som helst.

Kom i gang

Alle episoder

10 Episoder
episode Perjalanan Misionaris yang Kedua | Sekolah Sabat Pelajaran 9 | Triwulan 3 2018 artwork
Perjalanan Misionaris yang Kedua | Sekolah Sabat Pelajaran 9 | Triwulan 3 2018

Pelajaran Sekolah Sabat, Pelajaran 9, 25 – 31 Agustus 2018PERJALANAN MISIONARIS YANG KEDUA(The Second Missionary Journey)Ayat tema:“Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! SebabAku menyertai engkaudan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini” –Kisah 18:9, 10Keterangan PendahuluanAyat diatas merupakan penegasan (garansi) penyertaan Allah bagi Paulus, yang saat itu baru saja mengalami pengalaman yang buruk berhadapan dengan orang-orang Yahudi (sesama bangsanya) yang ada di Korintus, setelah Paulus memberitakan tentang Yesus kepada merekaPerjalanan ke Korintus, merupakan salah satu tempat yang dikunjungi Paulus pada perjalanan misinya yang kedua, sekitar tahun 49-52 atau setelah peristiwa Konsili atau musyawarah di Yerusalem.Catatan Alkitab menyebutkan bahwa Paulus akhirnya tinggal di Korintus selama 1,5 tahun.PENDAHULUAN (PERSOALAN PATNER PELAYANAN)Dalam perjalanan misinya yang kedua ini, Paulus kembali ke Antiokhia dari Yerusalem, tempat dimana acara Musyawara Gereja diadakan.Dia kembali bersama Barnabas dan sempat mereka bersama-sama dalam pelayanan di tempat itu, tetapi justru inilah menjadi tempat terakhir kebersamaan Paulus dan Barnabas. Mengapa? Disinilah sisi manusiawi diungkapkan sangat jelas oleh Lukas.Persoalannya, Barnabas ingin membawa keponakannya, Yohanes Markus dalam perjalanan mereka bersama ini, padahal seperti yang sudah dibahas yang lalu, Yohanes Markus ini sempat meninggalkan kedua orang ini sebelumnya, sehingga sikapnya ini mendatangkan keraguan dan ketidak percayaan Paulus.Paulus menolak keberadaan Yohanes Markus. Dan penolakan Paulus ini menimbulkan ketidak senangan Barnabas.Alkitab cukup terbuka mengatakan,(15:39) “Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam” (NKJV,“Then the contention becameso sharpthat they parted from one another.”)Akhirnya pelayanan berlanjut dengan pasangan yang berbeda,Paulus bersama SilasdanBarnabas bersama Yohanes Markus.Kedua pasang itu melayani di daerah terpisah tetapi jangkauan mereka menjadi luas.“Terkadang persoalan manusia, bisa diarahkan Tuhan untuk sebuah gagasan dan solusi yang baru”Ingat, Paulus meninggalkan Yohanes Markus, seorang penginjil muda, tetapi dalam perjalanan menuju ke Derbe dan Listra, dia justru menemukan permata muda lainnya, dalam diri seorang Timotius.Dari latar belakangnya yang merupakan percampuran ayah Yunani dan ibu Yahudi, Timotius di informasikan sebagai pemuda yang baik dan rohani, hanya sayang tidak bersunat layaknya seorang Yahudi umumnya.Ada yang menarik disini, bukankah Paulus adalah seorang yang selalu menyatakan bahwa sunat bukan lagi suatu syarat bagi keselamatan seseorang.Bagi Dia, sunat bukan lagi persoalan sangat penting. Tetapi justru dalam kasus Timotius ini, Paulus menyuruhnya menyunatkan dirinya dulu, baru mengikutinya.Mengapa? Apakah sunat itu masih dianggap penting? Apakah Paulus berlawanan dengan konsep pribadinya tentang keselamatan hanya oleh iman? Bukan!Disini sunat bukanlah masalah keselamatan sehingga Paulus menyuruh Timotius untuk disunat, tetapi ini hanyalah sebagai alasan praktis.atau lebih tepat disebutkan hanya karena alasan tata karma, sopan santun menghargai budaya YahudiKarena nanti, Timotius akan pergi mengajar bukan hanya orang-orang non Yahudi saja, tetapi juga dia akan mengajar orang-orang Yahudi juga.Akan sangat riskan, ketika Timotius berdiri di tempat-tempat ibadah Yahudi, mengajar disana, sementara dia belum di sunat.Orang Yahudi, sangat melarang orang-orang yang tidak bersunat untuk mengambil bagian bahkan masuk kedalam rumah-rumah ibadat mereka.Sehingga dalam kasus ini, bukan masalah ajaran yang sedang di titik beratkan oleh Paulus, tetapi Paulus lebih menitik beratkan pada soal etika atau tata-krama budaya yang harus dihormati.PERJALANAN KE DAERAH ASIAKembali lagi setelah perjalanannya yang pertama, Paulus melintas daerah Derbe dan Listra, yang merupakan daerah Galatia, dalam perjalanan kedua, Paulus pun melewati daerah-daerah ini, memberi kesan bahwa Paulus bukan hanya Pioneer yang membuka ladang baru, tetapi juga dia adalah seorang Gembala, yang memelihara jemaat dengan baik.Nampaknya rencana semula Paulus dan Silas, hanya mengunjungi daerah seputaran Asia (waktu itu) dimana paling jauh adalah daerah Misia, dimana kotaTroasdanEfesusadalah daerah paling barat dari Asia(lihat Gambar 2).Tapi disinilah rancangan manusia, bukan rancangan dan rencana Tuhan.Manusia bisa mengira-ngira dan membuat rencana perjalanan, tapi Tuhan-lah yang menentukan. Tidak semua daerah Asia diijinkan Tuhan untuk dijangkau.Kalimat Alkitab mengatakan demikian,(16:6) “Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karenaRoh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia”Ada hal yang menarik disini kalau diperhatikan, sehebat-hebatnya Paulus dan Rasul-rasul yang lain, mereka selalu bergantung pada Roh Kudus.Jadi boleh dikatakan, Roh Kuduslah yang membuat kemajuan dan menentukan arah evangelisasi gereja.Alkitab selanjutnya berkata (16:7)“setibanya di Misia (daerah paling ujung Asia, pada waktu itu.Sekarang telah menjadi bagian dari negara Turki), mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapiROH YESUS tidak mengijinkan mereka.”Ini memberi kesan bahwa, kemajuan Kekristenan, bukan karena kehebatan seorang Paulus atau manusia lainnya, tetapi karena tuntunan dan arahan Roh Kudus semata-mata. Dan para Rasul, tidak mengikuti kata hati mereka, tetapi selalu mengikuti petunjuk Roh Kudus.PERJALANAN KE DAERAH EROPAAyat selanjutnya dari buku Kisah 16:9,10, mengatakan bahwa Paulus mendapatkan penglihatan dimana ada panggilan dari Makedonia.Nah Makedonia ini adalah daerah Eropa(lihat peta, gambar 2)Berbicara Eropa saat itu tentu sangat berbeda dengan Eropa hari ini.Khususnya di daerah Makedonia, banyak orang miskin.Tidaklah heran Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus (lihat 2 Kor 8:1,2) , dia menyatakan bahwa Jemaat Makedonia, selain banyak menderita juga adalah orang-orang yang sangat miskin, tapi kelebihan mereka adalah mereka adalah orang-orang yang murah hati.Paulus bisa menolak panggilan itu, tapi disinilah kita melihat siapa Paulus, seorang Misionaris sejati, yang tidak memilih-milih tempat, tidak menolak sebuah panggilan untuk melayani di daerah susah, dan butuh pengorbanan.Panggilan ke Makedonia, bukan hanya untuk menginjil, tetapi panggilan untuk memperhatikan mereka-mereka yang miskin, susah dan perlu pertolongan.Buku SDA BC Vol 6, hal 327, memberi istilah “The Macedonian call.” Hari ini sadarkah kita di tengah kesibukan kita, ditengah kemapanan hidup kita dan berkat-berkat yang Tuhan telah beri, akan selalu ada panggilan “The Macedonian call” panggilan untuk melayani orang-orang yang membutuhkan.Di Makedonia, ada 3 kota utama yang dikunjungi Paulus yakni diFilipi,Tesalonikadan diBerea.Ada catatan penting yang perlu di perhatikan disini, kembali lagi kita temukan bahwa Paulus adalah seorang yang benar-benar memperhatikan Sabat. Pada hari Sabat, di kota yang baru mereka kunjungi, ia tetap mencari komunitas yang sama-sama menguduskan Sabat, yang notabene waktu itu hanyalah orang-orang Yahudi, Paulus menginjil tapi juga ia beribadah disana.Di Filipi ini, Paulus dan Silas mendapatkan masalah sehingga mereka ditangkap tapi Tuhan membuat mujizat begi mereka. Dan singkat cerita, di dalam penjara itu juga Paulus dan Silas mengajar dan kepala Penjara dan kembali mereka mengajarkan tentang Yesus Kristus.Perhatikan disana ada prosesbelajar(16:32),“mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya(kepala Penjara)dan kepada semua orang yang ada di rumahnya”dan kemudianbaptisan(16:33)“seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis”Sekeluarga mereka dari Penjara, mereka langsung meninggalkan Filipi dan berangkat ke Tesalonika, ibu kota MakedoniaDi Tesalonika, kembali Paulus dan Silas pada hari Sabat, bahkan disebutkan 3 Sabat berturut-turut (17:2).Mereka mengajar disana dan berbakti.Tetapi kembali muncul masalah dari kalangan orang Yahudi.(17:5) menyebutkan, “Tetapi orang-orang Yahudi menjadiiri hatidan dengan dibantu olehbeberapa penjahatdariantara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu.”(karena iri hati mereka gunakan preman untuk melakukan kekerasan).Sehingga Paulus dan Silas terpaksa keluar dari kota itu dan menuju ke Berea, kira-kira, 70 Km dari Tesalonika. Nah di Berea ini Alkitab menyebutkan demikian (17:11), “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika,karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”Sayangnya keadaan ini tidak berlangsung lama karena kembali masalah datang dari orang Yahudi, mereka menghasut orang-orang itu sehingga terpaksa, Paulus dan Silas harus perpindah ke tempat lain.DI ATHENADan tibalah mereka di kota Atena, pusat peradaban Yunani Kuno.Banyak patung-patung indah yang disembah disana dan penyembahan berhala begitu dominan di tempat itu. Paulus yang biasanya menjangkau orang-orang Yahudi terlebih dahulu, sekarang menggantikan metode nya.Ia pergi ke kalangan orang-orang Yunani, bahkan di undang berbicara di Areopagus, gedung dewan kota.Alkitab menyebutkan (17:18) “Beberapa ahli piker dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan Paulus”Sedikit latar belakang tentang kaum Stoa dan Epikuros ini:Stoisismeadalah salah satu aliran ataumazhab [https://id.wikipedia.org/wiki/Mazhab]filsafat [https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat]Yunani-Romawi yang didirikan tahun 108 SM diAthena [https://id.wikipedia.org/wiki/Athena]olehZeno [https://id.wikipedia.org/wiki/Zeno]dariCitium [https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Citium&action=edit&redlink=1]dan memperluas pengaruhnya dalam KekaisaranRomawi [https://id.wikipedia.org/wiki/Romawi]. Penekanan ajaran mereka adalahdisiplin pribadi dan Kontrol diri (Self-Control).Bagi mereka, kesenangan bukanlah sesuatu yang baik dan penderitaan bukanlah sesuatu yang jahat atau buruk.Mereka menolak adanya pertolongan Allah, tapi benar-benar menghargai upaya manusia untuk mendapatkan kepuasan hidup. Mereka sangat mementingkan apa yang disebut ETOS dan ETIKA dalam kehidupan.Mereka sangat memperhatikan dan selalu berusaha mengendalikan emosi mereka dengan baik.Mereka percaya bahwa manusia yang hidup selaras dengan alam adalah manusia yang bijaksana, dan bisa menahan penderitaan secara tenang, dan berbuat kebajikan akan membawa kebahagiaan hidupEpikureanismeadalah sistemfilsafat [https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat]yang didasarkan pada ajaranEpikuros [https://id.wikipedia.org/wiki/Epikuros]dan didirikan sekitar370 SM [https://id.wikipedia.org/wiki/370_SM]. Paham Epikuros ini selalu menekankan pada materi dan kesenangan Pribadi (Hedonis).Bagi mereka kebenaran itu diperoleh melalui pengalaman pribadi seseorang dan bukan melalui konsep pikiran orang lain. Dan Tujuan hidup mereka adalah bagaimana supaya hidup “Menyenangkan” (Hedonis). Mereka itu Atheis, tidak percaya Allah manapun.Bagi mereka yang terpenting dari hidup ini adalah hidup damai, bebas dari rasa takut dan rasa sakit dan berbahagiaKaumEpicurusmenekankan“Kenikmatan hidup”sedangkan kaumStoisismemenekankan“bertahan hidup”tapi Paulus mengajarkan bagaimana hidup di dalam iman kepada Yesus dan percaya bahwa segala sesuatu bersumber dan berasal dari Yesus Kristus, Yesus itu adalah Allah yang maha kuasa, yang tidak diciptakan oleh manusia dan bisa digambarkan oleh Bahasa manusia.Yesus itu yang bisa membuat kehidupan dan bisa membuat manusia bertahan hidup, tetapi juga menikmati kebahagiaan hidup di dalam Yesus.Perhatikan cara dan isi pidato Paulus (17:22-31), berbeda dengan di tempat-tempat sebelumnya dia masuk dengan cara berpikir orang-orang Yunani.Tapi saat Paulus tiba pada konsep kebangkitan orang mati, mereka mengejek Paulus. Mengapa? Pertama, sebagian percaya bahwa, jika tubuh mati, maka tubuh itu tidak pernah bangkit fisiknya.Kedua, sebagian juga percaya kepada doktrin “Kebakaan jiwa” dimana mereka percaya bahwa orang yang sudah mati itu, hanya tubuhnya yang mati tapi jiwanya tetap hidup, tapi dalam wujud yang berbeda.Mereka juga tidak pernah percaya bahwa Allah itu peduli dengan keadaan manusia, bahkan akan membangkitkan orang mati. TAPI walaupun demikian, ada orang yang menerima pekabaran Paulus dan percaya.DI KORINTUS1.Terangkan bahwa Akwila dan Priskila adalah pasangan Kristen dari Roma yang di deportasi pada zaman pemerintahan Pontus.2.Sama-sama bekerja sebagai tukang tenda3.Terangkan tentang (18:4) Paulus beribadah setiap Sabat di rumah Ibadat (band dengan Lukas 4:16, Yesus memiliki kebiasaan untuk beribadah di rumah Ibadah)4.Kembali lagi di Korintus ini, orang Yahudi membuat masalah, tetapi selalu saja, di kota mana Paulus singgah, tetap ada orang yang menerima kebenaran.Dan ayat tema kita minggu iniAyat tema:“Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! SebabAku menyertai engkaudan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini” –Kisah 18:9, 10KeteranganAyat diatas merupakan penegasan (garansi) penyertaan Allah bagi Paulus, yang saat itu baru saja mengalami pengalaman yang buruk berhadapan dengan orang-orang Yahudi (sesama bangsanya) yang ada di (bukan hanya) di Korintus saja, tapi Filipi, sampai dia dipukul, dipenjarakan, di Tesalonika dia dikejar, di Berea dia terpaksa keluar kota itu, karena takut serangan orang Yahudi,setelah Paulus memberitakan tentang Yesus kepada mereka.Dan Firman Tuhan itu menguatkan Paulus, dia tinggal akhirnya di sana 1,5 tahun, sebelum gubernur berganti disana.Dalam perjalanan Paulus kembali ke Antiokhia, Paulus tetap mengajar memberitakan injil keselamatan.PENUTUPAda beberapa hal yang perlu kita pelajari dari pelajaran pekan ini1.Serahkanlah pekerjaan Tuhan kepada Tuhan, dan biarkanlah kita bekerja mengikuti arahan Tuhan dan bukannya mengikuti kata hati manusia. (Terangkan Paulus ke Makedonia, dll)2.Dalam berorganisasi, bisa saja ada perbedaan pendapat, ada perbedaan pikiran, tetapi janganlah jadikan itu sebagai penghalang dalam pekerjaan Tuhan.3.Dalam pekerjaan Tuhan, akan ada pihak yang tidak suka, bahkan menyusahkan para pekerja Tuhan, tetapi ingat, Allah selalu menyediakan jalan keluar4.Baca kutipan hari Jumat“Mereka yang pada hari ini mengajarkan kebenaran-kebenaran yang tidak disukai tidak perlu putus asa kalau sekali-sekali mereka bertemu dengan perlakuan yang tidak menyenangkan, walaupun dari mereka yang mengaku orang-orang Kristen, seperti yang dialami Paulus dan teman-teman sekerjanya dari antara orang banyak diantara siapa mereka bekerja.Pesuruh-persuruh salib mesti mempersenjatai diri sendiri dengan berjaga-jaga dan berdoa, dan maju dengan iman dan keberanian, bekerja selamanya dalam nama Yesus.”–Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 7 hal 194Tuhan berkatiThe post Perjalanan Misionaris yang Kedua | Sekolah Sabat Pelajaran 9 | Triwulan 3 2018 [http://padhitv.com/perjalanan-misionaris-yang-kedua/] appeared first on PADHI tv [http://padhitv.com].

30. aug. 2018 - 29 min
episode Musyawarah Yerusalem | Sekolah Sabat Pelajaran 8 | Triwulan 3 2018 artwork
Musyawarah Yerusalem | Sekolah Sabat Pelajaran 8 | Triwulan 3 2018

Ayat tema:“Kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” –Kisah 15:11, NIVKeterangan PendahuluanSekitar tahun 1510-1520, saat Martin Luther, tokoh reformasi Jerman yang terkenal itu,mempelajari kembali tulisan-tulisan Perjanjian Baru, khususnya tulisan dari Paulus, maka akhirnya dia kemukakan ide Alkitabiah tentang Sola Scriptura, Sola Fide, dan Sola Gratia (Hanya oleh iman saja).Memang benar, itu seperti konsep yang pernah diutarakan oleh Petrus dan disetujui oleh rasul-rasul lainnya dalam musyawarah di Jerusalem.Musyawarah di Jerusalem ini sangat penting, dalam sejarah kekristenan karena disinilah untuk pertama kalinya, para pemimpin Gereja, dalam hal ini, para rasul, termasuk Paulus, berkumpul dan membahas sebuah isu theologia dasar yang sangat penting yang berhubungan pengorbanan Yesus.Sedikit informasi :·Jika dihitung dari permulaan Kekristenan, maka konsili ini terjadi setelah hampir 20 tahun Kekristenan itu didirikan oleh Yesus dan disebarkan ajarannya oleh murid-muridNya ke seluruh dunia.·Konsili ini terjadi sekitar tahun 49,50 Masehi·Atau setelah hampir 3 tahun, Paulus memulai perjalanan Misinya yang pertama dan setelah lebih dari 12 tahun, Paulus bertobat.·Pertemuan ini diadakan di Yerusalem dan dihadiri oleh para rasul.PENDAHULUANPekan kita cukup membagi pelajaran dalam 3 bagian besar,1.Pokok persoalan sehingga Konsili atau musyawarah ini diadakan2.Masalah Sunat3.Penyelesaian Masalah dan kuputusan para rasulLATAR BELAKANG & POKOK PERSOALAN SEHINGGA MUSYAWARAH DIADAKANSeperti yang sudah kita pelajari sejak beberapa pekan yang lalu, bahwa perbedaan pandangan dalam menafsirkan ajaran Kristen antara Yahudi dan non Yahudi yang menjadi Kristen adalah pemicu utama masalah dalam gereja Kristen awal.1.Masalah sunat, masalah daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dll2.Adanya tekanan dan paksaan dari kelompok Yahudi Kristen untuk menjadikan Kekristenan sebagai kelompok yang tetap menganut prinsip dan ajaran Yudaisme.3.Hal ini menimbulkan ketidak nyamanan diantara orang-orang yang baru bertobat, sebab mereka ditekan bahwa mereka tidak akan diselamatkan kecuali harus mengikuti kebiasaan orang Yahudi.4.Padahal sifat injil tidak demikian, injil itu memerdekakan orang dari perhambaan hukum-hukum Yudaisme yang memberatkan5.Keadaan ini akhirnya membuat perselisihan dalam jemaat, (15:2)“stasis”sehingga jemat terbagi dan terpecah. Sehingga perlu ada pemecahan yang tidak hanya diselesaikan secara jemaat tetapi memerlukan sebuah musyawarah besar yang melibatkan banyak jemaat dan banyak orang serta para pemimpin dan rasul-rasul pada saat itu.6.Dan ini keadaan bukan main-main (perhatikan Kisah 15:24, dalam pendahuluan surat yang dikirim ke jemaat-jemaat) “kami telah mendengar bahwa ada beberapa orang yang menggelisakan dan mengoyangkan hatimu dengan ajaran mereka”MASALAH SUNAT1.Salah satu persoalan besar adalah masalah sunat, tetapi perhatikan argumentasi Paulus (Roma 3:30; 1 Kor 7:18; Galatia 3:28; 5:6), seperti yang diterangkan dalam pelajaran ini, bahwa Abraham diselamatkan (atau dibenarkan) sebelum dia melakukan sunat, tetapi karena dia percaya dan yakin akan Tuhan, dan Tuhan yang membenarkannya jadi dengan demikian bukanlah factor sunat yang menyelamatkan Abraham. Sunat tidak memberi jasa apa-apa dalam keselamatan.2.Justru kalau memaksakan sunat atau sunat sangat ditekankan, maka arti pengorbanan Yesus itu menjadi kabur dan tidak jelas dan menjadikan Yesus tidak bermanfaat.3.Artinya Petrus ingin katakan bahwa baptisan kepada orang non Yahudi tanpa harus mengikuti tradisi Yahudi, di restui Allah, disetujui Allah dan malah diharapkan oleh Allah untuk dilakukan oleh murid-muridNYA4.Paulus :Setiap orang dapat diselamatkan tanpa harus menjadi “seperti orang Yahudi” duluPENYELESAIAN MASALAH DAN KEPUTUSAN PARA RASUL1.Tentunya apa yang dituliskan Lukas dalam buku Kisah ini hanya merupakan ringkasan dari pembicaraan pada saat itu.2.Nampaknya Para Rasul seperti Petrus, Paulus dan Barnabas, serta Yakobus (nampaknya hanya empat orang ini yang sangat mendominasi rapat besar itu dengan argumentasi-argumentasi mereka), mereka sepakat untuk menekankan bahwa sifat injil itu terbuka, dan tidak mengekang orang dengan semua tradisi dan kebiasaan Yudaisme. Sebaliknya, Kasih Yesus Kristuslah yang menolong orang supaya selamat.3.Petrus berdiri paling awal, terlihat bahwa dia merupakan tokoh penting dalam rapat besar ini, tetapi setelah itu tidak ada lagi figure Petrus yang dibicarakan secara luas dalam buku Kisah.4.Petrus menegur para rasul dan para penatua dan dia menyinggung dan membandingkan dengan pengalamannya mengenai pertobatan Kornelius beberapa tahun sebelumnya dan ini bukan kali pertama Petrus membuat pembelaan seperti ini (Lihat Kisah 11, Petrus mempertanggung jawabkan baptisan Kornelius).5.Yakobus : Keselamatan terbuka untuk bangsa-bangsa dan itu bukan rencana manusia tetapi rencana Allah, jadi tidak bisa dilarang.Penyelesaian Masalah1.Bahwa ada masalah teologis dalam jemaat, perlu diselesaikan dengan bersama-sama2.Penyelesaian yang dibuat sangat terbuka dan terselesaikan dengan baik. Tapi dari kata-kata penutup Yakobus (sepertinya adalah konklusi dari pembicaraan sidang itu) orang Kristen harus berpantang terhadap :1)Makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala dalam upacara kafir, atau yang sudah disajikan di kuil-kuil (pendapat ini sedikit berbeda dengan pandangan Paulus)2)Jangan makan darah3)Tidak boleh makan daging yang mati karena tercekik atau darahnya tidak dikeluarkan4)Tindakan kejahatan seksual apapun.3.Nah khusus akan masalah makanan (1-3) bagi kebanyakan orang Kristen saat ini, tidak lagi dipatuhi, dianggap bahwa argumentasi Yakobus saat itu hanyalah untuk menjembatani dan menyelesaikan masalah antara Yahudi dan Non Yahudi dan tidak lagi mengikat saat ini.4.Tetapi jika kita membaca buku Imamat, maka masalah binatang dan darah ini adalah masalah prinsip karena ini menyangkut kesehatan jasmani.Justru jika umat Allah benar-benar mematuhi akan larangan ini, maka itu akan menolongnya untuk terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh darah binatang itu. Jadi ini lebih dari sekedar hukum haram dan halal, ini menyangkut kebaikan kesehatan umat Allah.PENUTUPPada akhirnya supaya semua anggota mengetahui maka diputuskanlah1.untuk membuat surat edaran ke gereja-gereja saat itu dan dibawah oleh para rasul.2.Dan untuk mengawal surat ini, telah di tunjuk selain Paulus dan Barnabas yang akan kembali ke Antiokhia, maka jugaYudas dan Silas ditunjuk untuk menyertai mereka.3.Perlu dicatat bahwa tidak lama setelah peristiwa ini, maka Paulus menulis buku Galatia, yang penuh dengan argument yang mengedepankan akan keselamatan itu hanya oleh Kasih Karunia Allah dan diterima melalui Iman. Ada banyak surat selain surat Paulus yang ditulis dan dibacakan di jemaat-jemat yang ada.Perhatian pernyataan pelajaran kita di hari Kamis, tanggal 23 Agustus, menyangkut reaksi jemaat-jemaat saat mereka menerima surat-surat edaran itu diambil dariKisah 15:31,“Setelah membaca surat itu, jemaat bersuka cita karena isinya yang menghiburkan.”“ketika surat itu dibacarakan, gereja dipenuhi sukacita yang besar sebab pekabaran yang memberi dorongan; sunat tidak dituntut dari para petobat bukan Yahudi.Mereka juga tidak mengadakan penolakan atas tuntutan-tuntutan surat itu.”Dengan demikian tidak ada gambaran bahwa konferensi atau konsili atau musyawarah di Yerusalem menghasilkan perpecahan jemaat, tidak sama sama sekali.Tetapi justru musyawarah itu menghasilkan sesuatu yang positif yang mempersatukan gereja. Mengapa? Karena semua mau dengan rendah hati belajar.Tuhan berkatiThe post Musyawarah Yerusalem | Sekolah Sabat Pelajaran 8 | Triwulan 3 2018 [http://padhitv.com/musyawarah-yerusalem/] appeared first on PADHI tv [http://padhitv.com].

21. aug. 2018 - 25 min
episode Perjalanan Misionaris Paulus Yang Pertama | Sekolah Sabat Pelajaran 7 | Triwulan 3 2018 artwork
Perjalanan Misionaris Paulus Yang Pertama | Sekolah Sabat Pelajaran 7 | Triwulan 3 2018

Ayat tema:“Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa , yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa” –Kisah 13:38, 39Keterangan PendahuluanArgumentasi diatas, datang dari sebuah nalar orang Yahudi dizaman sebelum kematian Yesus, bahwa berbicara tentang pengampunan dosa, itu bukan perkara mudah.Seseorang harus mengeluarkan biaya untuk membeli korban, ada upaya disana, ada kerja disana, ada pengorbanan diri yang harus dibuat disana demi mendapatkan pengampunan dosa.Tidak mudah, seorang yang non Yahudi menjadi Kristen ditengah lingkungan Yahudi yang telah menjadi Kristen. Karena bagi Yahudi yang menjadi Kristen, pola pikir kuno tetap terbawa disana.Dalam konteks nalar Yahudi, Keselamatan dan pengampunan dosa, butuh usaha dan butuh biaya.Ayat tema kita pekan ini adalah merupakan salah satu ayat pendukung yang memberikan ketegasan dan makna yang dalam tentang apa Gospel atau injil itu sebenarnya.Injil adalah KABAR BAIK.Kabar baik tentang apa? Kabar baik bahwa kita bisa mendapatkan pengampunan dosa.Melalui siapa? Melalui Yesus Kristus.Dengan cara apa? Apakah saya harus berbuat sesuatu? Tidak! Bahkan tidak perlu dengan cara masa lampau, seperti yang dilakukan oleh orang Israel dengan cara mengikuti tradisi hukum Musa.Ayat ini memberikan keterangan jelas,“…di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa , yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa”PENDAHULUANJarak waktu antara Saulus bertobat dan memulai perjalanan misinya ada kurang lebih 10 tahun.10 tahun, adalah waktu yang cukup bagi seorang Paulus untuk memahami Kekristenan, baik dari segi pemahaman dan pengetahuan maupun dari segi pengalaman.Keterangan ini penting karena ini menjadi acuan penting untuk disimak. Sebab Paulus pernah menulis kepada Timotius demikian (1 Tim 3:6) untuk mereka yang dipercayakan sebagai penilik jemaat,“janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman iblis.”Jadi ketika Paulus memulai perjalanan misinya yang pertama, benar-benar dia merupakan seorang yang sudah matang secara rohani dan pengalaman Kekristenan dan tentu saja pengetahuannya telah sangat memadai.Pekan kita cukum membagi pelajaran dalam 3 bagian besar,1.Kisah tentang bagaimana permulaan pelayanan Paulus2.Kisah tentang pelayanan di Antiokhia3.Kisah tentang pelayanan di Ikonium, Listra dan DerbeKISAH TENTANG BAGAIMANA PERMULAAN PELAYANAN PAULUSAda beberapa hal yang penting bisa disimak dari Kisah 13:1-12,1.Pasal 13 adalah pasal permulaan penyebutan Saulus dengan nama Paulus (ayat 9) dan di pasal ini mulai terlihat peranan Paulus yang sangat besar dalam perkembangan gereja di awal.2.Disebutkan kelima orang nabi dan pengajar, Barnabas seorang Lewi dari Siprus, Simeon yang disebut Niger (orang hitam, kemungkinan dari Afrika), Lukius seorang dari Afrika Utara, Menahem, dan Saulus atau Paulus, seorang Yahudi, yang dibesarkan di Tarsus, berkewarganeraan Romawi.Dengan disebut kelima orang diatas dan latar belakang mereka, menunjukkan bahwa Kekristenan setelah lebih 10 tahun setelah kematian Stevanus, merupakan perpaduan kelompok manusia dari berbagai ragam dan latar belakang.3.Di ayat 2 dan 3 dari pasal 13 disebutkan bahwa para pimpinan gereja ini, berpuasa dan berdoa.Sebuah kebiasaan yang sudah kita temukan sejak awal Kekristenan.Artinya bahwa setelah lebih dari 10 tahun, kebisaan berdoa dan berpuasa masih merupakan ciri dan kebiasaan dari Gereja Kristen mula-mula.Orang boleh bertambah, kemajuan bisa terjadi, tapi kebiasaan baik harus tetap dipertahankan.Berdoa dan berpuasa adalah sesuatu yang sangat baik.4.Perhatikan catatan Alkitab berikut ini (13:2)“Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”Terlihat jelas bahwa sampai lebih 10 tahun kemudian, baik pekerjaan Tuhan dan baik yang memilih orang serta menentukan tempat pelayanan adalah pekerjaan Tuhan melalui Roh Kudus.Bukan berarti tidak ada rencana kerja, dan tidak ada visi misi yang jelas dalam kekristenan, tetapi catatan Alkitab ini memberi kesan dan pesan yang kuat, bahwa pekerjaan ini adalah semata-mata pekerjaan Tuhan dan manusia atau umatNya hanyalah alat dan bukan penentu pekerjaan.5.Ayat 6 menyebutkan, “mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos.” Dengan adanya catatan ini memberi kesan bahwa para penginjil ini tidak memilih-milih tempat, tetapi semua tempat di pulau itu mereka kunjungi dan bawakan pekabaran.6.Catatan kisah ini juga menyebutkan tentang sosok Baryesus atau Elimas, seorang Yahudi yang juga adalah penyihir yang menjadi penghalang pekerjaan injil di pulau itu.Ini merupakan tantangan tersendiri, sebab di satu sisi ada seorang pejabat yakni Gubernur pulau itu, Sergius Paulus seorang non Yahudi, yang tertarik dengan injil, tapi disisi yang lain ada seorang penghalang. Tapi kisah ini berakhir menakjubkan oleh karena terlihat kuasa Allah lebih besar dari kuasa setan.Gubernur itu percaya dan bertobat, sedangkan penghalang itu justru menjadi buta.Pelajarannya adalah, tidak seorangpun yang bisa menghalangi pekerjaan Tuhan, jika memang Tuhan yang sedang bekerja disana.KISAH TENTANG PELAYANAN DI ANTIOKHIABerbicara tentang Antiokhia, saat itu merupakan daerah komunitas Kristen yang besar diluar Yerusalem.Daerahnya cukup luas dan membutuhkan banyak pekerja, tapi sayangnya ditengah kebutuhan akan pekerja, justru Yohanes Markus, yang merupakan kemenakan Barnabas, meninggalkan rombongan ini.Tidak ada catatan Alkitab mengenai hal ini, tetapi catatan Ny Ellen G White dalam buku Alfa dan Omega Jilid 7, hal 144 berkata demikian,“Markus di takut-takuti, dan kehilangan segala keberanian, enggan pergi lebih jauh dan kembali ke Yerusalem”Catatan lainnya dalam Seventh Day Bible Commentary (SDA BC) Vol 6, hal 285 menyebutkan demikian,“There is no clue as to why John left.Perhaps he feared the perils and hardships of the journey into the interior.”(Tidak ada petunjuk mengapa John pergi. Mungkin dia takut akan bahaya dan kesulitan perjalanan ke pedalaman.)Yohanes Markus, adalah penginjil muda saat itu.Mungkin di satu sisi kita rasa wajar, jika seorang muda yang belum berpengalaman kelihatan takut dan memiliki mental lemah, tetapi ini adalah pekerjaan Tuhan, dan Tuhan tidak pernah akan meninggalkan hambaNya.Di Antiokhia, kita melihat catatan buku Kisah ini, menyatakan peranan Paulus yang begitu luar biasa.Dia berkhotbah, khotbahnya sangat hebat.Berisi sejarah singkat orang Israel, kronologi peristiwa yang sudah terjadi di paparkan, tapi yang terpenting dalam khotbahnya dia menuntun orang kepada Yesus Kristus dan ayat 39, ayat kita pekan ini, adalah inti pelajaran Paulus, bahwa Yesus-lah satu-satunya pembebas manusia dari dosa dan bukan karena penurutan akan hokum taurat. Inti dari khobah Paulus ini yang kembali di dengungkan oleh Martin Luther hampir 1400 tahun kemudian setelah khotbah Paulus ini, “Sola Gratia” hanya oleh kasih Karunia Yesus Kristus manusia diselamatkan dan mendapatkan pengampunan, bukan karena hal yang lain.Pendeknya, banyak orang tertarik dengan pekabaran yang disampaikan Paulus, tetapi sama seperti kisah-kisah sebelumnya, orang-orang Yahudi selalu menjadi penghalang dan pembuat onar dalam penyebaran injil.Saat orang banyak datang mendengar pekabaran Paulus, catatan buku Kisah menyebutkan(13:45)“tetapi ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membanta apa yang dikatakan oleh Paulus.”Sebelum kita lanjut, ada sebuah ungkapan yang perlu kita perhatikan,“Bila seseorang atau sekelompok manusia tidak menerima kebenaran Firman Tuhan, maka dia akan menjadi penghalang atau bahkan perusak pekerjaan Tuhan, karena jika seorang membuka hatinya untuk mendengarkan Tuhan berbicara, maka pikirannya akan dituntun untuk menerimaNya dan bersedia untuk melakukan kehendakNya dan tentunya dia akan menjadi pendukung pekerjaan Tuhan.”Dalam kasus di Antiokhia (juga terjadi di Ikonium dan tempat-tempat lainnya), semua itu terjadi karena orang-orang Yahudi menolak menerima kebenaran Injil yakni Yesus yang sudah disampaikan oleh Paulus dkk.KISAH TENTANG PELAYANAN DI IKONIUM, LISTRA DAN DERBEDari Antiokhia, Paulus dkk berangkat ke Ikonium.Di Ikonium, Paulus dan Barnabas meneruskan praktik mereka, yakni terlebih dahulu berbicara kepada orang-orang Yahudi baru kemudian kepada mereka yang non Yahudi.Terlihat disini peranan Paulus yang begitu luar biasa, seorang Yahudi yang betul-betul tidak hanya sekedar terlahir sebagai keturunan Yahudi tetapi paham akan ajaran dan tradisi Yahudi juga paham akan teologia yang dalam yang tersirat dalam semua ajaran Yahudi. Dan selalu memusatkan semua ajarannya kepada Yesus.Nampaknya disini terlihat bahwa target Paulus adalah orang Yahudi dan juga non Yahudi didasarkan pada pemahamannya bahwa keselamatan itu telah terbuka untuk semua orang tanpa memandang latar belakangnya. Tetapi selalu ada perlawanan dari orang Yahudi atas pekabaran yang disampaikannya, tetapi Paulus tetap konsisten dengan misi dan pekabarannya.Ketika ada hambatan di Ikonium, Paulus dkk pergi ke Listra dan Derbe.Ada yang menarik di tempat ini, kalau sebelumnya di Kisah 3, kita temukan Petrus menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahir, maka di Kisah 14 juga kita temukan mujizat yang sama, juga kepada seorang yang lumpuh sejak lahir. Tapi kali ini mujizat itu dilakukan oleh Paulus.Apa yang perlu kita simak disini, orang boleh berbeda, waktu dan tempat berbeda, tapi mungkin masalah bisa sama, persoalannya juga bisa sama, tapi jangan lupa, sumber kekuatan dan kesembuhan itu hanya satu, Yesus.Kenapa mujizat itu diijinkan?Karena Allah memiliki maksud ditempat itu melalui mujizat.Perhatikan reaksi orang-orang saat itu?Ayat 11, “ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka berseru dalam Bahasa Likaonia: “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”Walaupun reaksi Paulus dan Barnabas selanjutnya tidak setuju dengan cara pandang orang-orang itu terhadap mereka, tetapi dalam kasus ini, Tuhan mengijinkan Paulus mengadakan mujizat ini, untuk meyakinkan orang-orang disana yang masih sangat mempercayai tahyul.Yang ingin saya katakan adalah, bukan berarti Allah hari ini tidak lagi membuat mujizat, Dia masih membuat mujizat, tetapi ingat baik-baik, jika itu terjadi, itu bukan tujuan komersil satu kelompok atau seseorang, itu juga bukan cara terbaik yang digunakan Allah untuk memenangkan hati orang, itu hanya salah satu cara yang kecil (bukan satu-satunya dan bukan yang terbesar), yang bisa digunakan Allah untuk percaya kepadaNya.Pada akhirnya kita melihat bahwa semua Rasul-rasul yang diijinkan Tuhan menggunakan mujizat, tidak pernah meninggikan dirinya sendiri, dan tidak pernah menggunakan mujizat itu sebagai alat untuk membuat daya Tarik orang datang kepada kebenaran.PENUTUPPada penutup pembahasan ini, saya ingin mengutip pernyataan Ny Ellen G White dalam buku the act of the Apostles, hal 186,“Dalam semua upaya misionaris mereka, Paulus dan Banabas berusaha untuk mengikuti teladan Kristus yang rela berkorban, setia, dan tekun bekerja bagi jiwa-jiwa.Tetap siaga, tekun, tidak mengenal lelah, tidak tawar menawar dengan kecenderungan hati, atau kenyamanan pribadi, tetapi dengan penuh doa serta kegiatan yang tiada hentinya mereka menabur beni-benih kebenaran.”Apa yang bisa kita tangkap dari tulisan diatas? MOTIF.Motif para rasul ini benar-benar murni, tulus dan sungguh-sungguh dalam pelayanan.Hari ini, bicara tentang motif bukanlah hal yang mudah dalam pekerjaan Tuhan.Begitu banyak pekerja yang muncul, begitu banyak pekerjaan penginjilan dilakukan oleh banyak orang,ada yang berhasil ada yang tidak,ada yang berkembang, tapi ada yang mundur.Penginjilan muncul dengan berbagai metode mutakhir.Para penginjil Kaliber international muncul dimana-mana, dengan mengundang simpati ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia. Pekabaran-pekabaran hebat disampaikan oleh para evangelis-evangelis hebat, tetapi dibalik semua ini pertanyaan yang terpenting adalah, apakah motif dibalik semua ini? Atau lebih specific lagi bagi pelaku pekerjaan ini, tanyakanlah secara pribadi, “apakah motif mu benar dalam pelayanan?”Jika motif kita benar, maka gambaran kehidupan dan pelayanan Paulus dkk, akan terlihat dalam kehidupan kita.Bayangkan, melayani tanpa uang, melayani disertai penolakan dan penganiayaan, melayani dengan susah payah.Kalau bukan karena motif yang benar, mungkin sebagian besar dari kisah-kisah menakjubkan dalam buku Kisah ini tidak tercatat atau bahkan tidak ada buku Kisah.Tapi buku kisah, terlihat keindahannya dari orang-orang seperti Petrus, Paulus, Barnabas dll yang memiliki motif yang tulus, dan sungguh-sungguh dalam pelayanan dan hasilnya Kekristenan bisa berkembang dan bertahan sampai saat ini.Tuhan berkatiThe post Perjalanan Misionaris Paulus Yang Pertama | Sekolah Sabat Pelajaran 7 | Triwulan 3 2018 [http://padhitv.com/perjalanan-misionaris-paulus-yang-pertama/] appeared first on PADHI tv [http://padhitv.com].

16. aug. 2018 - 35 min
episode Pelayanan Petrus | Sekolah Sabat Pelajaran 6 | Triwulan 3 2018 artwork
Pelayanan Petrus | Sekolah Sabat Pelajaran 6 | Triwulan 3 2018

Ayat tema:“Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: ‘Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwaAllah tidak membedakan orang.’ Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” –Kisah 10:34, 35KeteranganJauh sebelum dunia modern mengenal tokoh-tokoh besar yang anti diskriminasi dan anti rasialisme seperti Martin Luther King Jr, Nelson Mandela, Aung San Suu Khy, Mahatma Gandhi, dll maka konsep ini telah ada dalam Alkitab dan telah jelas di awal ke Kristenan.Bandingkan dengan Roma 2:11“Sebab Allah tidak memandang bulu”Itu berarti jika kita menyimak dengan benar makna ayat-ayat diatas, maka bisa disimpulkan dengan kalimat sederhana seperti ini,“hanya mereka yang tidak pernah belajar Firman Allah, dan tidak mengenal Allah itu dengan benar, yang memiliki konsep dan bersikap rasialist, diskriminatif bagi sesamanya manusia. Sebaliknya bagi mereka yang betul-betul kenal siapa itu Allah dan mengerti dengan benar FirmanNya, maka dia akan selalu melihat sesama manusia, pada sikap dan sudut pandang yang terhormat, sederajat dan penuh dengan kasih.”PENDAHULUANKembali lagi setelah minggu yang lalu kita membahas tentang Paulus, maka kita kembali mendiskusikan tokoh Petrus.Dan pada pelajaran ini kita akan melihat bagaimana pelayanan Petrus yang tidak berpusat pada satu tempat, tetapi dia nampak seperti gurunya, Yesus yang berjalan keliling dan bertemu dengan banyak orang dan melayani orang dengan berbagai problema hidup.Dia adalah penginjil keliling.Kisah 9:32berkata:“Pada waktu itu PetrusBERJALAN KELILING, mengadakan kunjunganKEMANA-MANA.”Pekan ini kita melihat peranan Petrus dalam kisah tentang penyembuhan Eneas, kebangkitan Dorkas dan kisah tentang Kornelius.Kita juga akan menyimak kisah tentang bagaimana Kekristenan awal itu diwarnai dengan kisah-kisah menyedihkan menyangkut penganiayaan dan tekanan yang hebat dan kisah-kisah lainnya. Pelajaran kita pekan, kita bagi dalam 4 bagian besar,1.Kisah tentang berbagai penyembuhan2.Kisah tentang Pertobatan3.Kisah tentang Gereja dan karunia Roh4.Kisah tentang penganiayaanKISAH TENTANG BERBAGAI PENYEMBUHANKisah penyembuhan yang dilakukan oleh Petrus adalah sesuatu yang penting untuk disimak, mengapa?1.Jika menyimak siapa Petrus sebelumnya, seorang yang jangankan membuat mujizat, dia sendiri pernah hampir tenggelam, kalau Yesus tidak menolongnya saat dia berjalan diatas air.Artinya, dia adalah orang yang tidak mampu membuat mujizat dan tidak punya iman yang cukup, sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam mujizat.2.Bahwa ternyata, dia bisa melakukan mujizat seperti yang Yesus, guruNya buat.Yesus sembuhkan orang lumpuh? Petrus juga bisa.Yesus bangkitkan orang mati? Petrus juga bisa. Kenapa Petrus bisa lakukan sama persis dengan yang Yesus lakukan?Baca baik-baik Kisah 9:40, saat Petrus akan membuat Mujizat itu.“Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia BERLUTUT dan BERDOA.Itulah kuncinya.·BERLUTUT, menunjukkan sikap merendah, merasa tidak sanggup, tidak berdaya dihadapan Dia yang memiliki kuasa.·BERDOA, adalah memohon atau meminta kuasa dari Dia yang memiliki kuasa.·“Hanya mereka yang selalu merendah dan meminta pada Allah-lah yang akan memiliki kuasa yang besar dalam hidup ini.”·“Tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan jika ada doa yang sungguh-sungguh dari iman yang sungguh-sungguh.·“Tidak pernah ada masalah yang melebihi kekuatan Allah, Dia selalu lebih besar dari apapun”ada sebuah pernyataan menarik dalam pelajaran pekan ini yang mengatakan demikian,“Para rasul membuat banyak mujizat, tetapi sebenarnya, semua ini adalah kegiatan Allah melalui tangan para rasul…..Ketika kita sepenuhnya membiarkan Allah menggunakan kita bagi pekerjaan Injil, hal-hal besar dapat terjadi.”Ada yang mengatakan,“Andaikan hari ini, ada banyak mujizat, maka akan banyak orang yang akan mengikuti Yesus, hal itu tidaklah sepenuhnya benar, atau boleh disebut kurang tepat.Yang benar adalah, adalah lebih baik setiap orang percaya dan mengikuti Yesus, sekalipun dia tidak melihat mujizat, karena itu berarti imannya lebih besar dan tanpa harus melihat mujizat dulu supaya percaya kepada Yesus.”KISAH TENTANG PERTOBATANAda tiga kisah pertobatan individu yang penting yang ditulis dalam tiga pasal di buku Kisah secara berturut-turut.1.Pertobatan sida-sida Etiopia (Kisah 8)2.Pertobatan Saulus (Kisah 9)3.Pertobatan Kornelius (Kisah 10)Ketiga pertobatan diatas bukan karena kuasa manusia. Perhatikan disini1.Pertobatan Sida-sida Etiopia adalah karena pekerjaan Malaikat Tuhan yang mengantarkan Filipus bertemu dengan sida-sida Etiopia ini dalam perjalanannya2.Pertobatan Saulus, Yesus sendiri yang bertemu dengannya dalam perjalanannya ke Damsyik3.Pertobatan Kornelius, kembali lagi Malaikat Tuhan yang menuntun Petrus dan Kornelius untuk saling bertemu.Khusus untuk kisah pertobatan Kornelius ini terlihat sangat penting bukan karena melibatkan Petrus disana tapi juga ada pesan penting yang perlu disimak dari kisah ini.1.Pembuka tembok pemisah antara Yahudi dan non Yahudi2.Pasal ini sama sekali tidak membicarakan tentang masalah haram dan halal seperti yang selama ini diyakini oleh beberapa orang, tapi pasal ini untuk merobek “stigma” yang terlalu berat bagi mereka yang non Yahudi menyangkut keselamatan.3.Kornelius, menjadi bukti bahwa injil bersifat universal, terbuka untuk semua bangsa4.Injil itu meninggalkan semua tradisi lama Yahudi, seperti sunat dll dan menggantinya dengan kabar keselamatan yang berpusat hanya pada Kristus.KISAH TENTANG GEREJA ANTIOKHIAPada bagian ini, kita temukan kisah tentang kelompok yang mengikuti Yesus di daerah Anthiokia, Alkitab menginformasikan bahwa untuk pertama kalinya, murid-murid yang belajar tentang Yesus disebut sebagai Kristen (11:26) tapi pada kisah ini juga kita menemukan beberapa nama penting1.Barnabas, catatan Alkitab menyebutkan dia adalah orang baik, penuh Roh Kudus dan iman.Dan ayat 24 katakan, “Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan”ada catatan penting yang ingin saya sampaikan disini, “bicara tentang gereja, itu bicara tidak hanya tentang bangunan fisik gereja, tetapi bicara tentang individu-individu yang menjadi bagian dari gereja itu. Dan bicara tentang individu adalah bicara tentang pengaruh.Pengaruh baik tentu dihasilkan oleh seorang yang punya kepribadian baik.Dan Barnabas adalah orang baik, dan kebaikan inilah yang membuat sejumlah orang dibawa kepada Tuhan”2.Saulusatau akhirnya dikenal dengan nama Paulus. Berbeda dengan Barnabas, Saulus adalah orang yang memiliki reputasi buruk masa lalu, dimata orang Kristen, karena dialah tokoh penganiaya.Tapi jika seorang dipakai oleh Tuhan dan mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan, maka Tuhan akan menggunakan dia menjadi hebat.Catatan pelajaran Sekolah Sabat menyebutkan demikian:“Selama setahun ia (Barnabas) dan Paulus bekerja bersama, himpunan besar, kebanyakan bukan Yahudi, dapat mendengar Injil.”Apa itu Injil? Kabar Baik.Kabar baik tentang siapa? Yesus.KISAH TENTANG PENGANIAYAANYakobus, saudara Yohanes, menjadi korban pertama Herodes Agripa I, cucu dari Herodes Agung yang pernah memerintah untuk membunuh semua bayi, pada waktu Yesus lahir.Baca baik-baik Kisah 12:3, motif membunuh Yakobus, dan menahan serta akan membunuh Petrus adalah hanya karena untuk “menyenangkan” hati rang Yahudi.Bayangkanlah menyenangkan orang dengan membunuh orang lain?Tetapi kisah dalam Kisah 12 akhirnya memberikan pelajaran bahwa, God still control of everything.Jika Dia mengijinkan umatNya harus mengalami penderitaan maka1.Umatnya Dia tahu siap dan mampu menghadapinya2.karena Dia punya rencana yang lebih besar dan lebih dashyat dibalik penderitaan dan kematian umatNya, contohnya kasus Stevanuspada akhirnya Kisah 12 memberi keyakinan kepada setiap orang percaya, dengan membaca kisah Petrus yang dilepaskan dari penjara, bahwa1.tidak ada yang mustahil jika Allah menghendaki dan bekerja.2.Baca Kisah 12:5, “Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.”Doa memiliki kuasa yang luar biasa, apalagi dilakukan oleh banyak orang.Yakobus 5:16, “doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya.” Dan itu terbukti pada kasus Petrus ini.“Bila Gereja berdoa, pekerjaan Allah akan maju, dan musuh-musuhnya tidak akan berhasil, walaupun jika hal ini tidak membebaskan gereja dari penderitaan dan mati syahid.” Howard Marshall, The acts of the Apostles (Grand Rapids: Eerdmans, 1980) hal 206.The post Pelayanan Petrus | Sekolah Sabat Pelajaran 6 | Triwulan 3 2018 [http://padhitv.com/pelayanan-petrus/] appeared first on PADHI tv [http://padhitv.com].

09. aug. 2018 - 34 min
episode Pertobatan Paulus | Sekolah Sabat Pelajaran 5 | Triwulan 3 2018 artwork
Pertobatan Paulus | Sekolah Sabat Pelajaran 5 | Triwulan 3 2018

Ayat tema:“Pergilah, sebab orang ini adalahALAT PILIHAN BAGI-KUuntuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.” –Kisah 9:15Beberapa Informasi menarik tentang Paulus1.Pasal 9 dari buku Kisah, adalah seperti membuka episode baru dalam Kekristenan, karena mulai membaca tentang peranan Paulus dalam perkembangan Kristen di awal. Seorang yang sangat berjasa dalam membawa Kekristenan keluar dari Palestina dan bisa menembusi batas-batas budaya, bahasa, suku dan wilayah.2.Seorang yangtidak pernah bertemu Yesus secara langsung, tapi semua ajaran Paulus, berlandaskan atau berfokus pada Yesus.3.Bicara tentang Paulus, adalah tokoh yang sangat berkontribusi dalam PB, dari 27 buku PB, maka ada 13 buku, merupakan kontribusi dari Paulus. Dan Paling banyak serta paling luas jangkauan penginjilannya, jika dibandingkan dengan rasul-rasul lainnya.4.Kelebihan Paulus·Dari semua Rasul, maka dialah satu-satunya yang memiliki latar belakang akademis yang mumpuni, dia belajar dari Gamaliel, guru yang terkenal dikalangan orang Yahudi pada waktu itu.·Dia punya wawasan agama yang paling istimewa dari antara murid-murid lainnya·Dia juga memiliki kedudukan yang istimewa, bahkan ada yang mengatakan bahwa dia merupakan salah seorang yang memiliki kedudukan cukup tinggi dalam masyarakat Yahudi sehingga memiliki otoritas dalam menentukan nasib Stevanus.·Juga memiliki kewarganeraan Roma, sesuatu yang sangat penting bagi seorang Yahudi karena, dengan statusnya ini, itu sebabnya dia tidak bisa di hukum dengan mudah, sehingga harus dibawah ke Roma.5.Saulusberarti“kerinduan”sedangkanPaulusberarti“kecil”.Sebenarnya tidak ada yang terlalu mencolok dari segi nama, sehingga harus dirubah.Tetapi berkaca pada sifat orang Yahudi, dimana nama itu mengandung makna dan tanggung jawab, maka dapat di tafsirkan bahwa Saulus mengganti namanya karena:·Dia ingin memisahkan kehidupannya sebelum dan sesudah menerima dan percaya Yesus·Dia ingin memaknai kelahiran barunya, dari seseorang yang sebelumnya menganggap diri “besar” “hebat” menjadi orang yang benar-benar “kecil” yang hanya mengandalkan Allah dalam hidupnya, kadang dia menyebut,“akulah yang paling hina dari semua rasul”(1 Kor 15:9; Efesus 3:8)“akulah yang paling berdosa”(1 Tim 1:15)PENDAHULUANPertumbuhan gereja mula-mula yang pesat, tidak lepas dari penganiayaan secara fisik dan mental yang begitu hebat.Dan para penganiaya serta cerita penganiayaan adalah bagian dari perkembangan gereja.Ellen G Whitemenuliskan dalamSketches from the life of Paul,hal 9“Dari antara kepahitan yang paling pahit dan para penganiaya yang kejam dan tidak berbelas kasihan atas Gereja Kristus, muncullah pembela yang paling tangguh dan paling berhasil memberitakan injil.”Dan itulah PaulusLatar belakang keadaan Kekristenan di jaman Paulus1.Komunitas kecil jika dibandingkan dengan Yahudi, apalagi non Yahudi atau orang-orang Romawi2.Mengalami tekanan dan penganiayaan3.Yahudi VS Kekristenan karena “masalah Yesus”. Terjadi perbedaan persepsi tentang Mesias.4.Saulus (Paulus) pada saat ke Damaskus, ia kesana sebagai utusan resmi (shaliah) komite Sanhedrin, untuk menangkap bahkan diberi otoritas untuk menganiaya orang-orang Yahudi yang telah mengikuti Yesus (Kristen).Jadi andaikan Saulus tiba di Damaskus tanpa pertemuan di tengah jalan dengan Yesus, maka kisah pembunuhan seperti yang sudah terjadi pada Stevanus, akan lebih banyak terjadi. (Roma 8:28,“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan”)5.Allah yang pernah mencegah Esau untuk tidak membunuh Yakub, Allah yang pernah menahan kutuk yang akan dilakukan Bileam atas Israel, bahkan Allah yang pernah mencegah pasukan Mesir untuk membunuh orang Israel di tepi laut Teberau itu, Allah yang sama juga bekerja terhadap Saulus hari itu, mencegahnya dari perbuatan berbahaya bagi orang Kristen di Damaskus.Dan dia masih Allah yang sama hari ini.DI JALAN KE DAMASKUSDamaskus adalah kota yang kira-kira 50 Km di sebelah utara Yerusalem.Pada pertengahan perjalanan, disaat tengah hari maka tiba-tiba dia mendapatkan penglihatan itu dengan cahaya yang sangat terang yang berhasil membutakan mata Saulus (Cahaya kemuliaan Allah, band dengan Kel 34:29,30 waktu Musa turun dari gunung Sinai dengan kedua Loh batu ditangannya, wajahnya bercahaya dan orang Israel sangat ketakutan melihatnya)Fenomena ini merupakan pengalaman yang sangat kuat membekas bagi Paulus.Lukas sang penulis 3 kali menyebutkan dalam buku Kisah tentang pengalaman ini.Sekali dia sendiri yang menceritakan, dan 2 kali dia kutip dari pernyataan Paulus sendiriMenyangkut peristiwa yang dialami oleh Saulus itu,Dr William Sargantdalam bukunya“Battle for the Mind”menjelaskan bahwa peristiwa seperti ini merupakan pengalaman yang luar biasa dan saking terlalu luar biasa sehingga itu memberikan efek psikologi yang kuat, bukan hanya bersifat emosional sesaat tetapi bersifat permanen, seperti sebuah “brainwashing”atau “pencucian otak” yang melumpuhkan semua konsep terdahulu dan menggantikannya dengan konsep yang baru yang sangat berbeda dari sebelumnya.Lepas dari apapun pandangan manusia tentang pengalaman Saulus hari itu, tetapi semenjak hari itu, Saulus menjadi orang yang berbeda.Dia akhirnya yang menjadi Paulus, yang bukan hanya bekerja melayani secara totalitas tetapi juga hidup dengan kehidupan yang berbeda.“On the Damascus road” perlubarangkali kita memiliki pengalaman “Damascus road”.KUNJUNGAN ANANIASDalam Kisah 9 ini kita dapati beberapa hal tentang Tuhan.1.BagaimanaAllah bekerja menobatkan Saulus (Allah bisa bekerja sendiri untuk menobatkan manusia, tetapi Dia memakai kita menjadi patnerNya, supaya kita juga turut merasakan sukacita dalam melihat jiwa-jiwa yang bertobat)2.BagaimanaDia menyiapkan Saulus untuk kehidupan barunya sebagai alat-Nya3.Bagaimana Dia menyiapkan seseorang untuk menolong Saulus, yakni Ananias4.Awalnya Ananias kuatir karena dia tahu siapa Saulus5.Tetapi membaca buku Kisah 9 ini, sangat luar biasa karena Allah mengatur semuanya.Dia memberikan khayal kepada Ananias, dia juga memberikan khayal kepada Saulus.Jadi Allah yang pertemukan mereka berdua (Band Petrus dan Cornelius dalam Kisah 10:1-8)6.Ananias adalah komponen penting dalam Kekristenan karena dari dialah, Kekristenan mendapatkan permata yang berharga dalam diri Paulus, tetapi untuk selanjutnya peran Ananias tidak terlihat, tetapi peran Paulus sangat hebat.Begitulah pekerjaan Tuhan tidak semua harus menjadi pemeran utama, terkadang harus ada yang hanya berperan sebagai “peran pembantu” saja atau “supporting roll” tapi itu sangat baik.Yusuf, ayah Yesus demikian juga Andreas, saudara Petrus.Dll7.Ananias, Bahasa Ibraninya “Hananya” artinya“Tuhan telah mengampuni”akhirnya menolong Paulus untuk awal karirnya sebagai Rasul bagi orang-orang non Yahudi.PERMULAAN PELAYANAN PAULUSSetelah bertobat, Saulus masih tinggal beberapa waktu di Damaskus sebelum dia kembali ke Yerusalem.Tetapi di dalam Galatia 1:17, 18, Paulus menyebutkan dia sempat ke tanah Arab selama 3 tahun.Apa yang dilakukannya disana? Dalam bukunya Alfa dan Omega Jilid 7 (The Act of the Apostles) hal 107 berkata demikian,“Di sinilah, dalam kesunyian padang pasir, Paulus mempunyai kesempatan yang luas untuk belajar dengan tenang sambil bermeditasi”setelah itu Paulus menjadi berbeda1.Bukannya menangkap orang yang percaya Yesus tetapi justru lebih memperkenalkan Yesus kepada orang lain2.Bukan menghujat Yesus tetapi justru memperkenalkan Yesus sebagai Mesias3.Dari penganiaya justru akhirnya menjadi orang yang dianiaya karena kekristenan4.Dia hendak dibunuh, tetapi akhirnya bisa tertolong dan bisa lolos dari maut untuk beberapa saat5.Saat Paulus menerima Yesus dan mengakuiNya sebagai Tuhan, usia Paulus kurang lebih 30 an mendekati 40 tahun dan selanjutnya ada kurang lebh 30 an tahun sisa hidupnya, dia hidup menderita dalam pelayanan karena Yesus yang Dia yakini itu.KEMBALI KE YERUSALEMPerhatikan akan hal ini, Paulus meninggalkan Yerusalem, tidak lama setelah kematian Stevanus.Dia adalah orang yang setuju menolak pekabaran Stevanus bahkan menyetujui kematian Stevanus, tetapi 3 tahun kemudian, orang yang sama ini, yang tadinya menolak, justru kembali ke Yerusalem dengan pekabaran yang sama seperti Stevanus, yakni Yesus Kristus.Disinilah hebatnya Allah itu terhadap Paulus.Dalam kutipan The Act of the Apostles hal 124, Ellen G White memberi komentar demikian,“Saulus dari Tarsus, dalam perjalanannya ke Damaskus, dapat dengan mudah dipukul mati oleh Tuhan dan banyak kekuatan dapat diambil dari kuasa penganiaya itu.Tetapi Tuhan dalam rencana-Nya bukan saja menyelamatkan kehidupan Saulus, namun menjadikan dia petobat, dengan demikian memindahkan seorang pejuang dari pihak musuh kepada pihak Kristus.”PENUTUPPada akhirnya kita melihat beberapa fakta dibawah ini1.Tuhan mengatur segala sesuatu2.Tuhan memilih Paulus3.Tuhan mempersiapkan cara untuk memperluas pekabaranNya melalui Paulus4.Tuhan menunjukkan cintaNya kepada semua orang, baik kepada Paulus maupun orang lain (yang dimata orang Yahudi tidak layak) tetapi injil bisa tembus sampai kepada mereka.5.Allah itu baik.The post Pertobatan Paulus | Sekolah Sabat Pelajaran 5 | Triwulan 3 2018 [http://padhitv.com/pertobatan-paulus/] appeared first on PADHI tv [http://padhitv.com].

31. juli 2018 - 30 min
Enkelt å finne frem nye favoritter og lett å navigere seg gjennom innholdet i appen
Enkelt å finne frem nye favoritter og lett å navigere seg gjennom innholdet i appen
Liker at det er både Podcaster (godt utvalg) og lydbøker i samme app, pluss at man kan holde Podcaster og lydbøker atskilt i biblioteket.
Bra app. Oversiktlig og ryddig. MYE bra innhold⭐️⭐️⭐️

Tidsbegrenset tilbud

3 Måneder for 9,00 kr

Deretter 99,00 kr / MånedAvslutt når som helst.

Eksklusive podkaster

Uten reklame

Gratis podkaster

Lydbøker

20 timer i måneden

Kom i gang

Bare på Podimo

Populære lydbøker