
Equality by Pijak Podcast
Podcast de Equality (Pijak Podcast)
Disfruta 90 días gratis
9,99 € / mes después de la prueba.Cancela cuando quieras.

Más de 1 millón de oyentes
Podimo te va a encantar, y no sólo a ti
Valorado con 4,7 en la App Store
Acerca de Equality by Pijak Podcast
Podcast yang visi utamanya ingin mengajak para perempuan untuk berani menyuarakan pendapat sekaligus jadi ruang diskusi tentang isu perempuan. Bagian dari Pijak Media Network dan dimoderatori oleh Dinda Shafira (@flonoviadinda).
Todos los episodios
28 episodios
Seseorang yang dianggap “menarik” menurut standar masyarakat, akan diperlakukan secara “istimewa” dengan lingkungannya. Mulai dari kemudahan menggapai mimpi maupun karier, dimaklumi jika bersalah, dan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan kesempatan. Perlakuan “istimewa” inilah yang menjadi masalah karena menimbulkan diskriminasi, terlebih kepada mereka yang dianggap "tidak rupawan" oleh masyarakat.

Keputusan untuk tidak mempunyai anak bukanlah keputusan yang mudah. Wacana tentang memiliki anak seharusnya tidak dijadikan patokan dalam pernikahan. Sebab, pada hakikatnya, tujuan utama pernikahanan itu adalah untuk mendapat rasa tentram dan saling berkasih sayang, terlepas apakah pasangan tersebut memiliki anak atau tidak.

Entah sejak kapan, usia 25 tahun sering jadi momok yang "menakutkan" bagi perempuan. Lebih-lebih menjadi perempuan lajang karena sudah pasti ditanya melulu soal jodoh dan pernikahan. Meski pada faktanya banyak perempuan menunda pernikahan karena beberapa alasan, tapi tetap saja ada perasaan was-was. Ditambah lagi perkembangan sosial media yang kian masif, membuat beberapa perempuan mengalami insecure, tidak percaya diri hingga mulai mempertanyakan tujuan hidupnya.

Para penggemar K-pop alias Kpopers sering kali dianggap sebagai sekelompok individu yang apolitis, fanatik, histeris, dan terlalu menuhankan idolanya. Tidak jarang para penggemar Kpop ini, terutama karena banyak dari mereka adalah perempuan, diolok-olok dan dirundung karena dianggap sebagai orang-orang bodoh yang tidak tahu apa-apa karena hidupnya hanya didedikasikan untuk menggilai idola mereka. Namun, benarkah demikian?

Bagi sebagian orang, keluarga tidak selalu menjadi harta yang paling berharga. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung nan nyaman, justru malah menjadi sumber tekanan mental yang melelahkan bahkan memuakkan. Tidak berfungsinya peran keluarga ini, salah satunya, dipicu oleh perilaku orang tua yang toxic. Akibatnya, anak jadi mengalami berbagai masalah dalam perkembangannya. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa perilaku mereka didasarkan atas nama cinta. Padahal kenyataannya, perilaku tersebut adalah bukti adanya relasi yang timpang antara orang tua dengan anak.

Valorado con 4,7 en la App Store
Disfruta 90 días gratis
9,99 € / mes después de la prueba.Cancela cuando quieras.
Podcasts exclusivos
Sin anuncios
Podcast gratuitos
Audiolibros
100 horas / mes